Aku sedang bermesraan dengan malam. Karena dia begitu setia menyandarkan diamnya pada bahuku, meletuskan senyap, dan menafaskan aroma pencerahan atas keterbukaan diri yang bersenja.

Aku tak ingin cepat tua hanya dengan menikmati cumbuan malam. Hanya diri yang selalu ingin beranjak meletakkan jejak pada penghujung atap. Yang kemudian dengan sedikit hentakan aku kan berpejam-kunang, bersenyum lembut dan melangit.

Tak meragu lagi jika aku bak seekor burung malam. Burung malam yang mengisi pundi-pundi udara. Tak peduli kecepatan, tak hiraukan tarikan gravitasi bumi. Meski teori respirasi berlaku bagi tumbuhan di malam, tak peduli, yang kutahu hanya mengisi kantong dengan limpah ruah oksigen, meresapi gumam awan mendung yang semakin bergetar menyamarkan lirikan bintang.

Hey burung-burung yang terbang, jangan kau menarik, AKU INGIN TERBANG SENDIRI!
Hey burung-burung yang terbang, jangan kau menertawakan, AKU INGIN TERBANG KE SANA!

Comments

Popular posts from this blog

Jayeng Kusuma Kridha

Istilah jawanya,"TITENANA!!!"

"Thank you": The Secret to Our Success!