Posts

Showing posts from October, 2012

Makan Sembarangan, Bakal Sakit Perut

Image
Mungkin kita harus bisa dan seyogyanya mengambil pelajaran dari hal kecil yang ada di keseharian hidup kita. "Jangan makan sembarangan, nanti bakal sakit perut". Ya' itulah salah satunya... Inilah realita yang ada di kehidupan yang dalam simboliknya bisa dibuktikan di dunia perkampusan. Banyak yang bilang dunia perkampusan adalah wujud kecil dari suatu ketatanegaraan, strategi politik, maupun keadaan sosial bermasyarakat di negara ini. Banyak sekali pengaruh yang masuk dan keluar, berbagai paham ideologi yang mungkin pernah kita ketahui atau belum kita ketahui sebelumnya. Emang bener kalau dunia perkuliahan itu kejam karena syarat akan pergolakan politik yang berbaur dengan berbagai kepentingan di luar akademik. Sementara di dunia ini, mahasiswa dituntut sebagai sosok kritis yang bisa memberi sedikit perubahan kecil bagi negara dan dunia. Tetapi apa faktanya? Justru kepentingan golongan merekalah yang mereka unggulkan. Opini yang berkembang di sini adalah,"Kal

Sekolah Ideologi 2012

Image
Alhamdulillah essayku "Review Masa Kebangkitan Nasional" diterima dan terpilih sebagai delegasi Fakultas Hukum untuk menjadi salah satu 100 peserta Sekolah Ideologi 2012.  Memberi testimoni tentang Sekolah Ideologi 2012 Berbicara tentang ideologi, tentu bisa kita garis bawahi bahwa ideologi bangsa ini adalah Pancasila. Sudah tertanam sejak dahulu berbagai macam rezim yang menguasai Indonesia kita telah mengenal kesaktian Pancasila sebagai wujud selalu berlakunya Pancasila dalam menghadapi berbagai macam zaman. Sedikit berbeda dengan yang dikatakan oleh Harist Abu Ulya, Direktur CIIA (The Community of Ideological Islamic Analist), kemarin di Sekolah Ideologi yang diselenggarakan Kementrian Kebijakan Publik Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya. Beliau mengatakan bahwa Pancasila adalah bukan salah satu macam ideologi. Pancasila selama ini adalah suatu hasil tipuan politik, yang mana setiap bergantinya kepemimpinan bangsa, arah pancasila selalu berbe

Review Masa Kebangkitan Nasional

Indonesia merupakan negara majemuk yang mempunyai masyarakat yang plural dari banyak latar belakang kehidupan, ras, bangsa, dan keturunan. Inilah tantangan kita sebagai penerus atau sebagai generasi muda yang dituntut untuk menjadi sosok ‘the agent of change’   Berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia ini ikut juga mengantarkan Bangsa Indonesia ke arah sikap masyarakat yang lebih pro terhadap demokrasi, semua berada di tangan rakyat, freedom of speech atau kebebasan untuk berpendapat semakin terjamin di bangsa ini. Inilah yang justru membuka luas gerbang ideologi maupun pemahaman baru bagi rakyat Indonesia sendiri. Sementara bagaimanakah tantangan bagi ideologi bangsa kita yang kita banggakan sebagai Pancasila? Menurut saya ideologi adalah semacam kendaraan bagi bangsa ini untuk menuju ke arah mana tujuan bangsa ini di bawa. Dengan kendaraan inilah pandangan hidup bangsa ini akan bertumpu. Dengan mudahnya masyarakat menerima ideologi-ideologi yang mungkin be

Pancasila sebagai Strategi Kebudayaan

1.      Apa itu modernitas? Menurut Soerjono Soekanto, modernisasi dikemukakan sebagai suatu bentuk dari perubahan social, biasanya merupakan perubahan social yang terarah dan berdasarkan pada suatu perencanaan. Modernisasi adalah proses bergesernya sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan kehidupan masa itu. Yang mana pergeseran itu identik dengan kehidupan keserbaadaan. Modernisasi merupakan salah satu cirri umum peradaban maju, yang dalam sosiologi dianggap sebagai perubahan social masyarakat dari keadaan primitive untuk mencapai tahap yang telah dialami oleh masyarakat maju. 2.      Pengaruh postif dan negatif IPTEK dalam hidup berbangsa. ·         Positif: o    Kehidupan yang lebih cepat dan efektif o    Memberikan banyak kemudahan bekerja o    Memberikan manusia kesenangan dan kesejahteraan. o    Dunia semakin dekat, mudah, cepat, dan otomatis. ·         Negatif: o    Muncul sifat individualistis manusia

POLRI vs KPK

Image
sumber : google.com Inilah akar permasalahan yang selalu terjadi di lingkungan politik, hukum, maupun keamanan nasional Indonesia ini. Indonesia saya rasa telah lelah beradu statement, polemik dasar yang tak bisa dibendung dan justru semakin dipanaskan oleh aksi tanpa mengambil solusi ataupun kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan kasus. Contohnya dalam hal ini bisa dianalisis melalui konfrontasi antara dua lembaga penegak hukum, yakni Polri dan KPK. Konfrontasi keduanya hanya akan menghambat kerja Polri maupun KPK. Saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Ketua MK, Mahfud MD bahwa para calon koruptor dan koruptor yang akan bertepuk tangan,karena kasusnya terbengkalai. Ini bisa dinilai bahwa seharusnya sebagai lembaga penegak hokum, Polri dan KPK harus saling bekerja sama. Yang perlu kita garis bawahi adalah bukannya gerakan aksi yang memihak kepada institusi, melainkan kita perlu bertanda tangan untuk aksi pemberantasan korupsi di Indonesia. Mendukung peningkatan kinerja