Istilah jawanya,"TITENANA!!!"

Ini kisahku, ini ceritaku, ini pengalamanku. Bukan bisa dikata menyakitkan, atau mengenaskan, tetapi hanya stinging my butt.

Oke.
Tahun pertama kuliah ini sedikit lagi selesai, semester 2 aku rasa lebih berwarna dibanding semester sebelumnya. Kali ini dunia kepenulisan yang lebih sering aku lirik, entah karena ingin menggeluti lebih dalam mempersiapkan tugas akhir ntar, yang jelas bukan karena terbawa arus pergaulan. So, sorry, if you say, I'm just the flowing the water, tapi yang benar, I make the water flowing. :D

Nggak terlalu banyak kompetisi yang saya ikuti, hanya beberapa saja, cukuplah kalau dibilang sebagai pengalaman, meski belum bisa dikatakan sebagai pencapaian. Karena, literally, I HAVE GIVEN NOTHING! Tetapi saya masih bisa menerima peribahasa orang-orang sekitar yang mencoba menghibur kekalahanku, bahwa kegagalan adalah kunci awal kesuksesan, jangan menyerah, dan terus mencoba!

Oktober tahun lalu, adalah awal saya dapat merasakan sensasi menulis, yang hasilnya lumayan, predikat juara 1 Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tingkat Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Saat itu saya ditemani oleh beberapa teman dan satu kakak tingkat yang sekarang menjadi direktur FKPH, Mas Agung. Kami mengangkat judul GRANAT BOM SEHAT, Gerakan Tani Terpadu Beras Organik Masyarakat dan Sayuran Sehat Hasil Pertanian, skor naskah dan presentasi kami tertinggi di antara peserta kelompok lain.
Ajar, Mas Agung, dan saya, kurang satu lagi dalam perjalanan yg tak ter taken photo nya, Helen.


Kemudian di awal semester 2 tahun ini, saya mengumpulkan tenaga lagi dengan teman-teman untuk maju di tingkat universitas. Dengan konsep sama tetapi polesan yang berbeda, kami ke Kompetisi PKM Maba Universitas Brawijaya mewakili Fakultas Hukum di bidang pengabdian masyarakat. Meski harapan besar, tapi sayang sekali belum bisa tembus meraih piala rektor.
Dian, saya, dan Helen, delegasi FH UB dalam Kompetisi PKM Maba Bidang Pengabdian Masyarakat


Dan di akhir semester ini, saya dan 2 kakak tingkat angkatan 2010, Mbak Iis dan Mas Rachmad, merasakan kegengsian di dunia kepenulisan hukum dalam Lomba Karya Tulis Mahasiswa Nasional Mahkamah Agung, yang merebutkan piala bergilir MA. Judul karya kami, "One Online System Paradigm (Pengembangan Mekanisme Pelayanan Bantuan Hukum Melalui Jaringan Teknologi Informasi dalam E-Goverment di Indonesia). Dapat saya ceritakan inilah yang sangat dramatis, walau pendek kata tidak seromantis film Titanic atau The Vow, atau tidak setragis film The Grey. Di tingkat nasional inilah yang saya rasa sangat berkesan untuk pengalaman, atmosfer persaingan antar universitas bergengsi di Indonesia, merebutkan juara 1 dan piala bergilir. Dan alhamdulillah delegasi UB dengan tim Mbak Nabilla, Emil, dan Cintya meraih juara 2, dan tim saya tidak mendapat apa-apa. I'll tell you later about this story.
Mas Rachmad, saya, Mbak Iis, Mbak Nabilla, Cintya, Emil, delegasi Universitas Brawijaya dalam LKTM Piala Bergilir MA 2013

Tapi jujur, ada sedikit dendam dalam hati atas kekalahan yang bagi saya berulang-ulang seperti itu. Greget itu sesekali muncul dan ingin lagi menulis lebih baik.
Yang istilah jawanya,"TITENANA!!!"

Comments

Popular posts from this blog

Jayeng Kusuma Kridha

"Thank you": The Secret to Our Success!