Mari Temukan Jawabannya Bersama-Sama...

Tak menyangka anak anak ini tertawa lepas keasyikan dengan mainan mereka, bukan boneka atau mobil-mobilan kayu yang secara nyata dapat mereka pegang dan bawa berpindah tempat. Mereka menikmati apa yang dinamakan dunia maya, dunia yang mana dapat dinikmati secara interface, terbatas oleh layar. Usia mereka mungkin seperti usiaku 10-15 tahun yang lalu. Tapi jauh dari itu, mereka lebih canggih dengan apa yang bisa kita sebut sebagai teknologi.

Teknologi yang kurasakan dulu hanya sebatas kain jarit (batik) yang dilipat lalu digulungkan ke badan, dan siapa yang berada di sekitarku pasti akan lari karena aku akan bertindak sebagai buaya. Samanya tawa yang kulepas dulu, benar-benar aku ingat seperti apa yang aku dengar dan lihat di sampingku ini. Sekarang mereka bisa bermain tembak-tembakan tanpa harus membeli atau membuat pistol mainan, mereka bisa bermaian balapan tanpa mobil-mobilan. Semua lebih terlihat nyata di balik layar komputer di warnet ini.

Ini adalah peralihan dunia. Dunia yang sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Thomas L. Friedman sebagai "dunia yang didatarkan". Salah satu proses pendataran dunia itulah yang mengakibatkan penyebaran kecanggihan alat bantu manusia secara globalisasi. Produsen semakin pintar dan pandai menciptakan hal baru untuk dinikmati. Dan di hal lain, berbanding lurus dengan para konsumer yang akan semakin terpuruk menikmati produk yang telah ada dan akan selalu menunggu kemunculan produk baru yang hanya siap telan.

Di sisi lain, kata Pak Nurdin, dosenku Pengantar Ilmu Hukum, mengatakan bahwa teknologi hanya membuat orang menjadi lebih liberal. yang secara mudah kata dapat kita sebut sebagai individualis. Aku dapat menarik sebuah contoh yang dapat menggambarkan keadaan ini, dulu apabila kita tidak tahu kemana arah jalan yang benar untuk menuju suatu tempat, kita bisa turun dari kendaraan dan menanyakan kepada seseorang yang kebetulan kita temui, tetapi sekarang apabila tidak tahu tinggal buka GPS, semua akan terjawab sampai di mana tempat yang kita inginkan.

Kita juga tidak bisa mengelak dengan adanya teknologi yang dari waktu ke waktu semakin berkembang dengan cepat, karena ini adalah salah satu kebutuhan kita dalam menghadapi dunia. Lalu apa sikap yang seharusnya kita ambil untuk bisa menghadapi ini semua tanpa harus menghilangkan esensi dari budaya kita yang sudah terkenal sebagai bangsa yang ramah tamah? Ramah tamah yang terwujud dari proses interaksi 4 mata atau lebih.

Mari kita temukan jawabannya bersama-sama...


Comments

Popular posts from this blog

Berita Cuaca

Sekolah Ideologi 2012

Jayeng Kusuma Kridha