I Returned Home

Hallo fellas!! Apa kabar? Lamaaa banget...

It's been more than a month since I left United State of America. No more to say that I'm in the middle of nowhere. Apakah itu mengenai dulu saya berada di negara orang atau penyesuaian diri di negeri sendiri yang kata semua orang perlu melalui tahap-tahap berat untuk dijalani.

Ketika di DC dan Jakarta kemarin, bekal yang saya dapatkan justru lebih banyak mengalahkan semua hal yang saya alami selama setahun di USA. Mengapa begitu? Di orientasi-orientasi itu memang kami, para returnee seakan-akan dibawa ke atmosfer yang lebih ke realizing everything what we have done and the meaning for every single thing we did. Kita dibekali bagaimana kita menyikapi permasalahan-permasalahan sosial yang mungkin kita temui setelah kita kembali ke komunitas asli kita dan bagaimana kita membawa dan memecahkannya sebagai problem solving yang satu langkah lebih maju dari kita. Memang berat banget kelihatannya untuk menyikapinya, terutama jika kita tak benar-benar peka dengan lingkungan sekitar.

Para sesepuh mangatakan bahwa penyesuaian yang kita alami ada 3 tahap, pertama, ke excited an diri kita untuk menemui semua orang yang kita missed selama 11 bulan ini, setelah itu yang kedua kita bakal merasakan yang namanya reverse culture shock, dimana yang dulu kita telah nyaman berada di host country yang mana kita rasa lebih maju segala hal, dan kita kembali di home country dan menemukan hal-hal yang tak cocok dengan hati kita, dan perasaan ingin kembali ke sana itulah yang dimaksud dari hal ini. Dan beberapa saat, kita merasakan penyesuaian yang ketiga saat kita dapat beradaptasi dengan keluarga dan teman disini lebih baik dan kembali menjadi seperti normal Indonesian Kids yang lain.

Seneng, bisa kumpul lagi dengan keluarga dan teman-teman. Sedih, meninggalkan orang-orang yang ada di Worthington Ohio. Galau, bangga, dan berdebar, melihat teman-teman yang seangkatan dulu telah diterima di universitas keinginan mereka + mau jadi apa saya nanti, bagaimana bisa meraih semua itu, cepeeet banget rasanya,"Ya belajar donk, Dik Dhingga!" Ich sial banget kan, dipanggil 'dik' ama teman seangkatan, dan dipanggil nickname doank ma adik kelas <beban mental>. Tapi saya selalu ingat apa yang di katakan kakak-kakak returnee,"Dik, kalian itu ibarat ketapel, ditarik mundur untuk dilempar ke depan sejauh-jauhnya". Insya Allah kita siap untuk melangkah beberapa step lebih depan daripada yang lain melaui pengalaman kita, amiiin. Dalem banget kan peribahasanya, itulah yang selalu menyemangati hari-hariku.

Memang perubahan itu perlu. Inilah misi yang ingin saya angkat setelah menyandang status returnee. Dan saya harap dukungan dari teman-teman dan segala pihak dapat mewujudkan impian Bangsa Indonesia untuk menjadi cerah di masa depan. Dengan goresan tangan pemuda sebagai tumpuan keharuman bangsa inilah, kita harus yakin bahwa itu semua akan terjadi. Tetap semangat Fellas!!

Comments

Popular posts from this blog

Berita Cuaca

Sekolah Ideologi 2012

Jayeng Kusuma Kridha