International Dinner
"Baru dari mana aja? Jam segini baru pulang?"
Maap dah, kan baru ada dinner!
Asyik bener. Begini nich ceritanya:
Well, malam ini tadi sekolahku barusan ngadain acara International Dinner. Acara yang bermaksud untuk penggalangan dana ini bener-bener membuatku serasa keliling dunia. Berbagai macam makanan tersedia dalam sajian yang menarik dan mempresentasikan negaranya masing-masing. Tak mau kalah nich, aku membuat sesuatu yang cukup menarik, paduan vegetarian stuff, nasi, dan saus pedas lahap banget diserbu setiap orang. Awalnya pesimis banget sich, soalnya makanan yang enggak punya nama ini, alias mendadak banget pembuatannya, dirasa nasi goreng juga bukan nasi goreng, atau dadar gulung juga bukan. Nach lo! Bingung kan? Aku rasa asin dan pedes banget, dan rata-rata orang Amerika kagak suka alias benci banget makanan yang berbau spicy ataupun yang pedas-pedas. Heran banget gak tuch?
Tapi coba bayangkan pembuatannya. Tanpa sepatah recipe apapun, nasi aku goreng, segala hal yang ada di kulkas aku tumpahin ke ramuanku itu, dan di akhir step aku gulung dan potong-potong kayak dadar gulung. Hahaha. Maaf para chef terkenal, aku bikin kerjaan lebih baik dari kalian. Hoho. I'm kidding!
Yang membuat acara menarik adalah bukan hanya makan-makan, tetapi inilah ajang untuk merayakan tahun baru, meskipun sedikit terlambat. Juga malam ini merupakan malam terakhir bagi senior untuk mengucapkan kata pamit sebelum mereka pergi Walkabout, yang mana mereka harus melakukan penelitian di segala lembaga( boleh swasta maupun pemerintah) untuk persiapan ke universitas impian mereka. Mereka tidak hanya diberi kesempatan untuk meneliti di lingkup USA saja, mereka diperbolehkan bereksplorasi keliling dunia, asalkan waktu yang mereka habiskan harus tepat. Hal ini bermaksud agar nantinya para senior mendapatkan pengalaman tentang liarnya dunia luar, dan melepas sifat ketergantungan akan mami papi di rumah. Inilah Amerika, mereka yang usia high school penuh manja oleh orang tua, ketika mereka masuk college hidup mereka seakan tergantung dari pilihan mereka sendiri. Ganas dan beratnya hidup, orang tua tak akan membantu mereka untuk menelannya.
Maap dah, kan baru ada dinner!
Asyik bener. Begini nich ceritanya:
Well, malam ini tadi sekolahku barusan ngadain acara International Dinner. Acara yang bermaksud untuk penggalangan dana ini bener-bener membuatku serasa keliling dunia. Berbagai macam makanan tersedia dalam sajian yang menarik dan mempresentasikan negaranya masing-masing. Tak mau kalah nich, aku membuat sesuatu yang cukup menarik, paduan vegetarian stuff, nasi, dan saus pedas lahap banget diserbu setiap orang. Awalnya pesimis banget sich, soalnya makanan yang enggak punya nama ini, alias mendadak banget pembuatannya, dirasa nasi goreng juga bukan nasi goreng, atau dadar gulung juga bukan. Nach lo! Bingung kan? Aku rasa asin dan pedes banget, dan rata-rata orang Amerika kagak suka alias benci banget makanan yang berbau spicy ataupun yang pedas-pedas. Heran banget gak tuch?
Tapi coba bayangkan pembuatannya. Tanpa sepatah recipe apapun, nasi aku goreng, segala hal yang ada di kulkas aku tumpahin ke ramuanku itu, dan di akhir step aku gulung dan potong-potong kayak dadar gulung. Hahaha. Maaf para chef terkenal, aku bikin kerjaan lebih baik dari kalian. Hoho. I'm kidding!
Java Coffee. And my friend says,"Ooo, so you live on the island where coffee comes from? Neat!" |
Host Mom & Host Dad sedang makan. |
Memang kalau udah untung, gak akan lari kemana. Hehehe.
Malam ini aku dapat dorprize kaos Linworth Altenative Program. Wach senengnya, buat kenang-kenangan.
Setelah para senior mengucapkan kata pamit, Wayne, kepala sekolahku bilang di atas panggung. "And now, beside we have seniors would be gone, we got someone who has made changing and been doing walkabout from Indonesia, Dhingga, stand up please!" Wach bener-bener gak disangka, apresiasi dari teman-teman dan para orang tua malam itu membuatku terharu, ucapan selamat datang dari mana-mana. Padahal aku rasa aku belum nglakuin apa-apa selama ini. Yang ada di sekolah cuma ngobrol ma temen-temen, jarang ngerjakan PR, pernah tidur di kelas 1 kali, dan bolos di pelajaran matematika hanya karena ingin main catur.
Dan sebelum pulang, ada salah satu wali murid menyapa aku,"Good job Dhingga, nice to see u!"
And I don't even know who was she? Hey, what's goin' on here! I have no idea guys. I must be missing one thing. Tapi ini membuatku merasa sedikit yakin bahwa aku ada gunanya. Thanks guys for supporting me!
LAP T-shirt |
Comments
Post a Comment