Camp Christian senyum dalam kesedihan
thursday-friday oct 14-15th 2010
Eits jangan salah pikir dulu. Ini bukannya camp untuk religi koq. Hanya nama saja yang membuat acara ini seakan-akan mengarah ke faith event. Acara ini dirancang oleh Linworth Alternative Program hasil town meeting. Intinya untuk acara senang-senang, pesta, dan utamanya untuk mempererat tali persaudaraan antar siswa LAP. Tak salah jika acara ini menyita jam sekolah. Tapi enggak juga sich, karena disana kita juga belajar banyak hal koq.
Sebenarnya dari awal aku datang di tempat ini pandanganku tercantol pada suatu hal. Yeah, danau: kayaking, boating, fishing. Coba ah!! 1, 2, 3, ufch. Tiba-tiba dari jauh terdengar,” Dhinggaaa, I LOVE YOUU!!!” wow ternyata itu temanku. And eits jangan salah persepsi juga, disini bilang iloveyou bukan berarti ungkapan sayang pada kekasih tapi sayang pada saudara and sahabat, ini beda dengan ilikeyou. Hohoho.
Hey dhingga jangan banyak bicara, lihat tuch kamera tenggelam, Huuwaa!!!!! Huhuhu
Akhirnya daku mengerti jua yang membuatku tercantol pada danau bukannya kayaking atau fishing, tapi karena inilah tempat kenangan terakhirku bersama kamera tersayang. SIAL!!
I was dancing, my friends said AWESOME
Malam datang, dingin semakin menyengat, eh salah yang bisanya menyengat tuh panas ya. I don’t think so. Karena disini dingin banget sich, sekitar 7 derajat celcius, ini sama dengan temperatur di Gunung Ijen pagi hari. Tapi kami tetap harus menuju ke Gym Center untuk talent show, woow, ajeb ajeb, ajeb ajeb. Mungkin juga karena sudah capek ya, teman-teman jadi lesu gak semangat, tepuk tangan aja seperti gak ikhlas.
“Now the perform time for Dhingga!!’ MC said. Wow, GO DHINGGA!! woow, jantung semakin dupdupan. Dengan kepala terangkat tetapi lihat ke bawah aku naik panggung, tried to explain what dance would I perform.Tangan kuangkat, kaki kubuka lebar, upss, ngiik, “I’m sorry guys it’s a wrong song”. Gubraak!! Hahahahaahahhhaa, LOL (loud of laugh) from my friends. Wach sial banget, untung aja pake topeng jadi kemaluanku (maksudnya rasa maluku) sedikit tertutupi. Tapi paling tidak sudah sedikit membangunkan teman-teman dari kantuk.
Ini tarian yang baru aku pelajari 2 minggu sebelum aku berangkat ke USA, mendadak ya sedikit mendadak. Tarian ini menceritakan seseorang yang edan tapi tidak gila. Karena masalah ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan di jaman yang serba globalisasi dan datar ini tarian ini diciptakan dengan nama TARI TOPENG EDAN.
Wooow amazing, teman-teman memberiku standing applause. And it was the first standing applause during talent show at that night.
Setelah acara mereka mendatangiku, tanya segala hal tentang Indonesia, bersahabat sekali dan kadang curi-curi pandangan pada kaos bergambar wayang arjuna yang kukenakan waktu itu, dan juga memelukku, eits jangan salah pikir juga, pelukan disini jadi tradisi keseharian sebagai apresiasi positive, ucapan terima kasih dan selamat. Yup It's America, don't say no if you want to try it!!
LET”S ROCK AMERICA
I'm explaining what dance would I perform |
Actually it's not the starting of my dance. because i got trouble with my music, DAMN |
Fixing the trouble maker |
Comments
Post a Comment