Dengan hanya berani diam ternyata tidak bisa. Dan usaha itu berbanding lurus dengan rencana untuk berinovasi. Tentunya ekuasi ini selalu diformulasikan ke arah kesuksesan.

Tapi cukupkah kuat dengan hanya berbekal tajam pisau penglihatan dan pendengaran. Sementara mulut yang berlidah terdekap oleh ruang keterbatasan besaran kotak. Yang semakin lama semakin terlepas satuannya, yang semakin sempit kehampaannya, dan semakin pejal oleh kerisihan untuk bersuara.

Ruang adalah hanya untuk mereka yang menghabiskan oksigen dunia, tanpa berusaha bisa mengolah karbondioksida. Ruang adalah hanya untuk mereka yang seperti sandal yang tak pernah berfungsi lain selain berada di bawah kaki-kaki yang mencoba menghindari kenajisan.

Benar yang kamu katakan sayang,"Beruntunglah kau yang berdiri dengan perbedaan, dan dengan ini jangan kau berusaha untuk merubahnya". Menciptakan perbedaan dalam diri, karena batin lebih legam dari lahir, mengikuti kata batin. Mungkin terpejam dan telanjang  untuk menjadi diri sendiri, mungkin telentang dan mengatap-atap untuk bermain dengan kejujuran.

Comments

Popular posts from this blog

Jayeng Kusuma Kridha

Istilah jawanya,"TITENANA!!!"

"Thank you": The Secret to Our Success!