AKU TELAH JATUH CINTA PADA BUDAYA
Beberapa hari setelah kepulangan dari Bali mengikuti Konferensi Budaya
Nasional kemarin membuatku seperti merasa kalau pantat ini masih terasa hangat
duduk di bangku-bangku konferensi, seperti mata ini belekan nggak mau terpejam
melihat keadaan sekitar. Mungkin dan memang terlalu lebay, tapi itu keadaannya,
bahwa,”AKU TELAH JATUH CINTA PADA BUDAYA”.
Hal ini mengingatkanku pada memori 2 tahun yang lalu waktu di rumah Paman
Sam, yang benar-benar berbeda budayanya dengan budaya di sini. Setiap hari aku
disuguhkan beberapa sajian baru yang membuatku got used to it. Dari situ aku
mulai sadar apa kata orang bahwa kamu mulai menyayangi negerimu ketika berada
di negeri orang. Memang benar, dan masih ingat sampai-sampai waktu tanggal 17
Agustus aku berdiri di depan pin MPG (Merah Putih Garuda) menyanyikan lagu
Indonesia Raya dengan air mata untuk pertama kalinya di negeri orang dengan
penuh hitmad, meski sendirian (serasa mengibarkan bendera dalam hati).
Tetapi pada intinya aku ingin mengetahui diriku, diri bangsaku, dan diri
kebudayaanku sendiri mulai dari sekarang. Seperti kata Gie,”Berbagi waktu
dengan alam, kau akan tahu siapa dirimu sebenarnya”. Berbagi dengan alam yang
aku artikan sebagai pengenalan lebih dalam terhadap dirimu sendiri, terhadap
pemikiran serta kata hatimu, dan kau akan tahu siapa sebenarnya dirimu itu.
![]() |
Para Priyayi |
Ini buku yang tengah aku baca akhir-akhir ini. Buku fiksi ini mengambil setting lingkungan Kejawen yang tokoh maupun tempat digambarkan jelas dalam budaya Jawa. Buku ini menggambarkan alur cerita seseorang bagaimana agar menjadi seorang priyayi yang mana dalam budaya Jawa merupakan cita-cita setiap orang. Kamu bisa menciptakan Priyayi dalam dirimu melalui kelakuan dan ucapanmu.
Semoga dapat menambah inspirasi dan rasa cintaku terhadap budaya...
I just love it!!
wow umar kayam, aku baca jaman SMP iku ding..saiki yo lali ceritane.hehe
ReplyDelete