Mahasiswa sebagai The Agent of Change dan Social Control
Setiap individu akan selalu dituntut berubah demi suatu
tujuan tertentu yang lebih baik sehingga ia akan lebih maju. Pada hakekatnya,
kita telah mengalami perubahan dari kecil sampai sekarang, bahkan masyarakat
sering mengatakan bahwa di suatu usia tertentu di saat itulah perubahan yang
tampak maupun tidak tampak teralami oleh kita. Ibarat sebuah mesin, usia dini
adalah waktu pemanasan, dan ketika menginjak ke jenjang mahasiswa inilah
ledakan perubahan diri kita sebagai seorang individu sosialis menuju ke puncak.
Sebagai mana nama yang tercantumkan pada idealis kita yaitu mahasiswa, yang
tentu saja bukan hanya sekedar jenjang yang ditempuh setelah tamat menjadi
siswa SMA, melainkan sandangan ‘maha’ ini yang akan menentukan awal karir kita
untuk masa depan negeri ini, dari sini kita yang menentukan dan menempatkan di
mana perubahan yang sesungguhnya akan terjadi.
Sebagai golongan intelektual muda yang berbakat dan
berpotensi, kesadaran kita harus tergerak demi satu tujuan, yaitu kemajuan
bangsa. Di kemudian hari di tangan kitalah harapan dan cita-cita bangsa
bertumpu. Sifat dan sikap bangsa bergantung pada ke arah mana kita membawa
perubahan ini. Untuk itu apa yang perlu kita lakukan adalah mengembangkan
potensi dan bakat yang kita miliki untuk membangun bangsa dan negeri ini.
Menurut Ervy Lalupanda, Sebagai agen perubahan (AGENT OF
CHANGE), mahasiswa dituntut bersifat kritis. Diperlukan implementasi yang
nyata. Sebagai contoh implementasi tersebut adalah perjuangan mahasiswa di
tahun 1998 dalam mengumandangkan reformasi. Perubahan yang terjadi sebagai efek
dari perjuangan mahasiswa masa itu sangatlah besar baik bagi kinerja
pemerintahan, kontrol kerja pemerintahan, kondisi perekonomian bangsa, sistem
pendidikan yang diterapkan, serta hal-hal lain yang berhubungan langsung dengan
masyarakat. Harapan besar ditujukan pada para pemuda. Pemuda yang dimaksud
adalah para mahasiswa. Dalam posisi ini, mahasiswa adalah aset yang sangat
berharga. Harapan tinggi suatu bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadi
generasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa.
Iman Usman, salah satu Mahasiswa berprestasi Universitas Indonesia
mengatakan bahwa "We are what we choose". Kita adalah apa yang kita pilih,
menjadi apa kita kelak yang menentukan adalah diri kita sendiri. Mahasiswa dari
jurusan Hubungan Internasional yang juga merupakan pencetus Indonesian Future
Leader ini bekerja aktif untuk menggerakkan pemuda-pemuda Indonesia untuk ikut
serta dalam melakukan perubahan. Tidak harus besar kontribusi yang kita lakukan,
melainkan dari hal kecil untuk lingkungan sekitar kita.
Anies Baswedan, yang merupakan founder dari organisasi Indonesia Mengajar, mengajak kita untuk berkebiasaan melakukan volunteering. Beliau mengajak para sarjana pergi ke pelosok-pelosok negeri untuk mengajar di suatu desa yang sulit terjangkau oleh sarana prasarana pendidikan. Melalui book drive nasional, buku-buku yang disumbangkan dari penjuru Indonesia disalurkan ke remote area tersebut. Mereka bisa merasakan tantangan dan pengabdian kepada orang lain yang membutuhkan tanpa upah yang berarti, hanya keikhlasan serta ketekunan yang perlu di improve dan kembangkan untuk berbagi dengan sesama. Bahkan kesenangan dan kepuasan berbagi yang sering mereka rasakan.
Berkembangnya zaman saat ini kita akan dihadapkan kepada masyarakat
yang majemuk, masyarakat dengan beragam karakter dari berbagai macam background
sosial. Dalam kehidupan bermasyarakat, mereka biasanya berkembang dari waktu ke
waktu dalam tradisi budaya yang bervariasi. Di sinilah peran mahasiswa sebagai
social control perlu diimplementasikan secara nyata dengan masyarakat.
Kemampuan bersosialisasi, menyampaikan aspirasi secara baik dan benar, serta
kemampuan untuk mengajak masyarakat untuk suatu hal tertentu sangat diperlukan
dalam hal ini.
Awal dari gerakan kita sebagai mahasiswa adalah menekuni apa yang
menjadi bidang ilmu kita. Dari sini kita perlu mulai menumbuhkan kesadaran,
bahwa sebagai mahasiswa yang mempunyai suatu keahlian dalam bidang – bidang
ilmu tertentu harus wajib mengamalkannya dalam masyarakat luas. Ini semua
semata – mata untuk kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia. Karena secara harfiah, kita sebagai mahasiswa adalah
suatu titik terang kemajuan bangsa dan negeri ini, dan tugas kita adalah
mengentaskan Indonesia dari berbagai masalah kesemrawutan serta memajukannya
sesuai dengan apa yang telah Indonesia cita-citakan.
Comments
Post a Comment