Realizing how actually we are, does it ever come up in your brain?

Aku bangun kesiangan pagi ini, pukul 6 kurang sedikit baru bisa kubuka mataku lebar-lebar, dan ternyata baru kusadari kalau jam 6 seharusnya aku harus sudah berada di kelas untuk mengikuti tambahan kimia. Unfortunately, I had to miss it. I came over to school 30 minutes after the class began. I thought I was the only one who didn't join this, but almost 25 percent of my class didn't either. How lucky, at least I'd have had friends, if I had been punished.

Memang pagi itu seolah seperti maling takut ketahuan saat nyolong, aku sneaked out menghindar dari awasan guru ketika aku melewati depan kelasaku, ternyata teman-temanku juga menertawai kekonyolanku pagi itu. Di tengah bahak mereka,"Woi, sepertinya si korban ulang tahun terlambat, kalau gak pengen ketahuan sekarang traktir kita semua ya!!"

Oh ya, aku baru sadar kalau hari ini hari ulang tahunku. Kok enggak ingat sama sekali ya, atau minimal beberapa hari sebelumnya sudah ada persiapan gitu. Tadi pagi pun orang tua enggak ada yang ucapin, atau mereka lupa ya? Apa enggak ada perhatian yang lebih dari orang tua lagi ya? Apa mereka terlalu sibuk, sehingga ulang tahun anaknya sendiri juga lupa. Kok enggak seperti beberapa tahun yang lalu, waktu bangun tidur, beberapa kado udah di gantung di pintu kamar!. "Hey dude, sadar donk. Please dech, kamu tuh dah 19 tahun, apa sich arti kemanjaan itu buat kamu sekarang. Ingat ya kamu tuh seharusnya sadar kalau urusan kamu udah ada di tangan kamu sendiri, wajar donk orang tua gak kasih apa-apa, mereka anggap kamu udah mampu lakukan sendiri".

Sebelum pulang sekolah, firasat buruk pun udah terasa, mulai dari kunci motor yang hilang ampe helm pun gak ada di tempatnya. Waktu lagi sibuk mencari, tiba-tiba, sssssoooorrrr segala macam cairan, baik yang berbau, berwarna, atau bertekstur apapun tumpah di kepala hingga ke kaki. Ya biasalah, kerjaan anak-anak masa peralihan usia, sometimes it's kind of unnecessary things. Just take it fun, enjoy it baby!! Sampai akhirnya aku jadi tontonan perempatan rumah sakit lama dari sekolah ke rumah. Heheh


Setiba di rumah, tiba-tiba ada yang mengetok pintu. Oh ternyata pacarku datang bawa begitu banyak barang,"Selamat ulang tahun beybiku!". Roti ulang tahun beserta lilinnya, boneka bola, jam tangan couple ia berikan ke aku,"Maaf ya beybi, aku cuma bisa kasih segini." ..."Udahlah sayang, aku gak lihat apa bentuk hadiah ini, tapi yang kulihat adalah siapa yang memberikan hadiah ini, dan makna apa yang ada di balik semua ini. Ini semua udah mampu membuktikan segala hal tentang dirimu. Dan aku suka dihadiah i berupa keikhlasan dari orang yang saya cintai. Makasih banget ya!" :). Kamipun kemudian makan bareng dan ngobrol sedikit sebelum akhirnya waktu indah itu diakhiri oleh kepulangannya. Makasih sayang!

Hari ini aku belajar tentang sesuatu, bahwa benar kata orang kalau ulang tahun semakin tambah usia berarti semakin tambah pula kewajiban di pundak ini, semakin banyak hal yang perlu dipikirkan selain apa yang dipikirkan tentang diri sendiri. Akupun juga harus bisa mengambil sebanyak mungkin informasi yang bermanfaat untuk menambah kemampuan untuk memulai berempati dan menjadi dewasa dalam menghadapi rumitnya masalah hidup.

Anyway guys, let me wish to God, I can be better appreciating this existence of my life, every breathe I breathe is a gift. I can be more aware of this age that life is getting tough. I'll be able to work harder, so that my dreams can be achieved easily and successfully. God willing and Amiin.


Adapted from google

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jayeng Kusuma Kridha

Istilah jawanya,"TITENANA!!!"

"Thank you": The Secret to Our Success!